ThinkPad: Rajanya Laptop Bekas di Indonesia

Faizal Rizky By Faizal Rizky 25 Min Read

Pernahkah kamu mengecek etalase laptop bekas di e-commerce favoritmu seperti Shopee dan Tokopedia? Kalau pernah, pasti kamu sering melihat laptop kotak berwarna hitam dengan spek yang mumpuni. Laptop ini bukan sembarang laptop, melainkan ThinkPad, merek legendaris yang sudah lama merajai pasar laptop bekas di Indonesia. Apa yang membuat ThinkPad begitu spesial hingga tetap menjadi incaran meski dalam kondisi bekas? 

 

Kisah Singkat di Balik Merek yang Legendaris 

ThinkPad adalah merek laptop yang awalnya dikembangkan oleh IBM pada tahun 1992. Pada masa itu, komputer yang bisa dibawa ke mana-mana masih merupakan konsep yang lumayan asing.  

Laptop ini dirancang khusus untuk pasar profesional dan bisnis, dengan fokus pada ketahanan, keamanan, dan kualitas yang tinggi. Bisa dibilang, ThinkPad adalah salah satu contoh langka dari eksekusi sempurna dari ide yang memang sudah ambisius di atas kertas.

Salah satu ciri khasnya adalah desainnya yang kotak, minimalis, dan berwarna hitam dengan aksen merah. Bentuk ini terinspirasi dari bento box Jepang, dan meskipun terlihat sederhana, justru memberikan kesan kokoh dan profesional.

ThinkPad klasik era IBM
ThinkPad klasik era IBM. Sumber: Fast Company.

Kesempurnaan ini tidak bertepuk sebelah tangan mengingat ThinkPad merupakan salah satu merek komputer yang paling bereputasi. Pada tahun 2005, Lenovo yang notabene adalah perusahaan teknologi asal Tiongkok, mengakuisisi divisi komputer pribadi IBM, termasuk merek ThinkPad. 

Banyak pihak yang saat itu berasumsi bahwa langkah penjualan ini adalah akhir dari keagungan ThinkPad, mengingat Tiongkok pada saat itu masih memiliki reputasi sebagai produsen barang “kelas dua.”

Untungnya, banyak teknisi dan desainer mereka yang memilih untuk “bertahan” di dalam perusahaan yang telah dijual tersebut, ketimbang berpindah ke divisi lain di IBM. Untungnya juga, Lenovo tidak berusaha memaksakan kehendak mereka ke dalam filosofi ThinkPad yang sudah terbangun kokoh.

Hingga saat ini, mendekati 20 tahun sejak akuisisi tersebut, ThinkPad masih mempertahankan banyak nuansa fitur yang menjadikannya kecintaan konsumen. Meskipun banyak penggemar garis keras yang merasa produknya sudah “terlalu modern” dan “berkompromi dengan tren”, saya pribadi justru menganggap ThinkPad bisa jadi panutan untuk produk yang tetap berpendirian teguh namun bisa berevolusi sesuai kebutuhan pasar dan perkembangan zaman.

 

ThinkPad Memang Jodohnya Bisnis

Namanya perusahaan komersial pasti berusaha sebisa mungkin untuk menggaet sebanyak mungkin pelanggan. Itulah mengapa tidak jarang ditemui laptop yang katanya bisa dipakai edit video dan main game, atau bisa untuk kerjaan kantor dan cocok juga untuk streaming video. 

Berbeda dengan ThinkPad. Mereka tidak pernah ambigu tentang siapa target pasar mereka sebenarnya: pebisnis profesional.

Mulai dari bentuk, warna, fitur, dan ekstensi, semua sisi dan sudut dari produk ini memang dirancang untuk memanjakan para pebisnis yang harus bertemu berbagai klien di berbagai ruang meeting, cafe, bahkan kabin pesawat.

ThinkPad untuk keperluan bisnis.
ThinkPad untuk keperluan bisnis. Sumber: Digital Trends.

Berikut adalah beberapa karakteristik yang menjadikan ThinkPad sebagai andalan di kalangan eksekutif:

  • Fitur Keamanan

Bayangkan kamu adalah direktur perusahaan mancanegara dengan omzet miliaran dolar setiap tahunnya. Apakah kamu mau mengambil risiko dengan penyimpanan data pelanggan dan transaksi keuangan? Tentunya tidak.

Itulah alasan mengapa laptop ini dilengkapi dengan fitur keamanan yang canggih seperti fingerprint reader, chip TPM (Trusted Platform Module), penutup webcam fisik, dan beberapa model bahkan mendukung teknologi enkripsi drive penuh. Fitur-fitur ini sangat penting untuk melindungi data sensitif di lingkungan bisnis.

  • Daya Tahan Baterai

Oke, mungkin tidak banyak ThinkPad yang bisa menyaingi MacBook dengan chip M-series dari segi ketahanan baterai. Belum lagi dengan rilisnya laptop berbasis Snapdragon, AMD Zen 5, dan Intel Ultra Series dalam beberapa tahun terakhir yang menjadikan laptop dapat  bertahan hingga 15 jam lebih.

Untungnya, laptop ini masih cukup andal untuk dipakai mengerjakan spreadsheet dan administrasi kantor selama 5-8 jam. Selain seri P dan W, sebagian besar ThinkPad menggunakan CPU berdaya rendah, layar dengan kecerahan sekitar 300 nit, dan panel layar beresolusi secukupnya.

  • Dukungan Teknis 

Salah satu aspek yang sering diabaikan tetapi sangat penting bagi pebisnis adalah dukungan teknis yang handal. Ketika laptop yang digunakan sehari-hari mengalami masalah, waktu yang terbuang untuk memperbaikinya bisa berujung pada hilangnya peluang bisnis. ThinkPad memahami kebutuhan ini, dan itulah mengapa mereka menawarkan layanan dukungan teknis yang unggul.

Lenovo, sebagai pemilik merek ThinkPad saat ini, memiliki jaringan dukungan global yang siap membantu kapan pun diperlukan. Mulai dari pusat layanan resmi yang tersebar di berbagai kota besar hingga dukungan daring yang responsif, Lenovo memastikan bahwa masalah teknis tidak menjadi penghalang dalam menjalankan bisnis. Mereka bahkan menawarkan opsi dukungan premium yang memberikan prioritas layanan, termasuk penggantian komponen di tempat pada hari yang sama.

Tidak hanya itu, Lenovo juga menyediakan pembaruan firmware dan driver yang rutin untuk memastikan ThinkPad tetap aman dan berfungsi optimal, meskipun laptop tersebut sudah berumur beberapa tahun. Pembaruan ini sering kali mencakup perbaikan bug dan peningkatan performa yang sangat dibutuhkan oleh pengguna yang mengandalkan laptop mereka untuk kegiatan bisnis.

Bagi para profesional yang sering bepergian, Lenovo menawarkan layanan ThinkPad Protection, yang mencakup perlindungan terhadap kerusakan akibat kecelakaan. Fitur ini memberikan ketenangan pikiran bagi pengguna yang membawa laptop mereka ke mana pun mereka pergi, tanpa khawatir akan risiko kerusakan.

  • Ergonomi

Seorang profesional mungkin menghabiskan berjam-jam setiap hari di depan laptop, mengetik laporan, membuat presentasi, atau mengirim email. Oleh karena itu, kenyamanan dalam menggunakan laptop menjadi faktor yang tidak kalah penting. ThinkPad, dengan desainnya yang teruji waktu, menawarkan ergonomi yang luar biasa, membuatnya nyaman digunakan dalam waktu lama.

Salah satu fitur yang paling menonjol dari laptop ini adalah keyboard-nya. Keyboard ThinkPad dikenal dengan desainnya yang ergonomis, dengan key travel yang tepat dan responsif. Tidak sedikit pengguna yang menganggap keyboard ThinkPad sebagai yang terbaik di kelasnya, bahkan lebih nyaman dibandingkan dengan laptop lain yang lebih baru. Tata letak tombol yang intuitif dan adanya TrackPoint—joystick kecil di tengah keyboard—menambah kenyamanan saat bekerja, terutama bagi mereka yang lebih suka bekerja tanpa mouse.

ThinkPad juga menawarkan desain palm rest yang nyaman, sehingga pengguna tidak cepat lelah saat mengetik dalam jangka waktu lama. Selain itu, engsel layarnya yang dapat dibuka hingga 180 derajat memberikan fleksibilitas posisi saat bekerja, baik di meja kerja maupun di tempat yang lebih kasual seperti sofa atau bahkan di atas tempat tidur.

Fitur lain yang mendukung ergonomi ThinkPad adalah layar yang dirancang untuk mengurangi silau dan meminimalisir kelelahan mata. Banyak model yang juga dilengkapi dengan layar matte anti-glare, yang sangat berguna bagi mereka yang sering bekerja di lingkungan dengan pencahayaan yang bervariasi.

  • Ketahanan Material

ThinkPad menggunakan material berkualitas tinggi seperti magnesium dan serat karbon, yang memberikan perlindungan ekstra terhadap benturan dan tekanan. Banyak model ThinkPad yang telah diuji ketahanan sesuai standar militer, yang mencakup berbagai tes ekstrem seperti jatuh dari ketinggian tertentu, paparan debu, kelembaban tinggi, dan suhu ekstrem. Ini menunjukkan bahwa ThinkPad dirancang untuk tahan terhadap kondisi yang mungkin merusak laptop lain.

Selain material luarnya yang kuat, komponen internal ThinkPad juga dibuat untuk tahan lama. Misalnya, engsel layar yang dirancang agar tidak cepat aus meskipun sering dibuka-tutup, serta keyboard yang tahan terhadap tumpahan cairan dalam jumlah kecil. Ini adalah detail kecil yang mungkin tidak terlalu terlihat, tetapi sangat penting bagi pengguna yang ingin laptop mereka tetap berfungsi dalam jangka waktu yang lama.

Ketahanan material ini juga membuat laptop ini menjadi pilihan yang sangat baik di pasar laptop bekas. Meskipun sudah berusia beberapa tahun, ThinkPad tetap bisa tampil prima dan siap digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, tanpa khawatir akan masalah fisik yang sering ditemui pada laptop lain di kategori yang sama.

  • Port dan Aksesoris

ThinkPad terkenal dengan jumlah port yang melimpah, yang membuatnya sangat serbaguna. Bahkan di era di mana banyak produsen laptop mulai mengurangi jumlah port fisik demi desain yang lebih ramping, ThinkPad tetap mempertahankan berbagai jenis port untuk memenuhi kebutuhan pengguna bisnis. Kamu akan menemukan port USB-A, USB-C, HDMI, Ethernet, dan bahkan slot kartu SD pada banyak model ThinkPad. Ini memungkinkan pengguna untuk menghubungkan berbagai perangkat tanpa perlu repot membawa adapter tambahan.

Selain port standar, ThinkPad juga mendukung docking station, sebuah perangkat yang memungkinkan laptop untuk terhubung dengan lebih banyak periferal seperti monitor tambahan, printer, mouse, dan keyboard eksternal secara bersamaan. Docking station ini sangat berguna bagi mereka yang sering berpindah-pindah antara bekerja di kantor dan bekerja dari rumah. Cukup sambungkan docking station, dan semua perangkat eksternal yang dibutuhkan akan otomatis terhubung, menghemat waktu dan meningkatkan efisiensi kerja.

Fitur lain yang mendukung fleksibilitas ThinkPad adalah kompatibilitasnya dengan berbagai aksesori tambahan. Misalnya, baterai eksternal yang dapat dipasang di beberapa model ThinkPad untuk memperpanjang masa pakai baterai, atau stylus digital yang bisa digunakan pada model dengan layar sentuh untuk kebutuhan desain grafis atau anotasi.

 

Harga ThinkPad Bekas yang Sangat Merakyat

Coba deh perhatikan harga rilisan terbaru ThinkPad, mahalnya minta ampun. Saya sendiri tidak pernah mendapati ada rilisan baru yang harganya di bawah 15 juta, dan itu baru untuk spek yang paling rendah. Untuk spek paling tinggi, biasanya ThinkPad dibanderol dengan harga 20-45 juta per unit.

Tapi ada apa gerangan, setelah 3-4 tahun kemudian, banyak yang harganya langsung terjun bebas ke kisaran 2-7 juta saja?

Evolusi ThinkPad dari masa ke masa.
Evolusi ThinkPad dari masa ke masa. Sumber: Tech Wire Asia.

 

  • Depresiasi Teknologi

Yang pertama, tentu saja setiap tahunnya akan ada teknologi keluaran baru, entah itu dari segi prosesor, RAM, penyimpanan, baterai, layar, keyboard, webcam, dan lain-lainnya. Dengan adanya model terbaru dan spesifikasi yang lebih canggih, keluaran terdahulu pastinya akan mengalami penurunan nilai.

Untuk tipe bekas yang sudah turun harga, biasanya kamu akan mendapati teknologi yang rilis 3 sampai 5 tahun lalu. Yang paling jelas terlihat biasanya dari segi kapasitas RAM dan spek prosesor.

Misalnya, ThinkPad X1 Carbon Gen 6 rilisan tahun 2018 yang sudah turun harga dari 20 juta ke 4 jutaan saja, kamu bisa mendapati prosesor Intel Gen 8 dengan RAM 8 GB. Apakah itu sesuai untuk kebutuhanmu sekarang?

  • Lepas Garansi

Biasanya, ThinkPad memiliki garansi resmi selama 3 tahun. Setelah masa tersebut berakhir, perusahaan harus mengusahakan sendiri keamanan perangkat dan suku cadang dari laptop yang mereka miliki.

Karena perusahaan mungkin tidak berani mengambil risiko pelanggaran privasi atau pencurian data, maka mereka wajib mengganti laptop yang sudah melewati masa garansi. Oleh sebab itu, setiap tahunnya akan ada ribuan unit ThinkPad yang dilepas oleh perusahaan besar yang kemudian masuk ke pasar laptop second.

  • Permintaan Tinggi

Bukan cuma laptop, orang Indonesia memang dikenal sebagai pemburu barang-barang murah berkualitas, meskipun dalam status second atau bekas. Sudah jadi budaya kita untuk pergi ke pasar loak atau thrift store untuk mencari barang bermerek yang masih layak pakai, terutama yang berasal dari Tiongkok, Jepang, Amerika, Taiwan, dan Korea Selatan.

Umumnya, orang Indonesia memiliki sentimen positif kepada konsumen dari negara-negara tersebut. Mungkin karena kita menganggap mereka adalah negara yang lebih kaya, jadi kita tahu mereka punya selera yang bagus dan pintar merawat barang. Makanya kita tidak keberatan meskipun harus memakai barang bekas warisan negara-negara maju itu.

Di Indonesia, pasar untuk laptop bekas sangatlah luas. Mulai dari pelajar, mahasiswa, karyawan kantoran, pekerja lepas, gamer, hingga UMKM tidak akan segan mengambil laptop yang memang dianggap murah untuk spek yang ditawarkan.

 

Baca Juga: iPhone 16 : Revolusi Teknologi dengan Fitur AI Canggih dari Apple

 

Kenapa Harus ThinkPad?

Kalaupun kita harus membeli laptop second keluaran 5 tahun lalu, bukannya ada merek lain dengan spek yang lebih tinggi atau harga lebih murah. Jadi, kenapa masih banyak juga yang tetap milih ThinkPad?

Sumber: iPhone Repair Leeds.

 

  • Kualitas Material

Hanya ada sedikit sekali laptop yang lebih tahan banting dibandingkan ThinkPad. Dari awal pembuatannya, ThinkPad memang sudah diuji dengan standarisasi militer untuk berbagai keperluan.

Bukan cuma dibawa dari rumah ke kantor, ThinkPad memang dibuat untuk dipakai di lingkungan pabrik, kunjungan ke lapangan, di dalam laboratorium, di atas pesawat, di dalam kendaraan polisi, bahkan dibawa ke stasiun luar angkasa. Bayangkan saja seberapa tangguh body laptop yang bisa bertahan di lingkungan seperti itu.

Masalah yang paling menjengkelkan ketika membeli laptop bekas karena ada cacat atau kerusakan tersembunyi yang baru ketahuan setelah pembelian. Dengan ThinkPad, kerusakan fisik biasanya bukan masalah yang umum ditemui.

  • Kebiasaan Pembeli Awal

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, ThinkPad tidak menargetkan segmen konsumen umum, desainer, atau bahkan gamer yang dikenal dengan penggunaan laptop yang intens. Oleh sebab itu, ThinkPad bekas pun biasanya masih dalam kondisi yang segar karena seringnya hanya dipakai untuk pekerjaan ringan di kondisi kantoran.

Kebanyakan ThinkPad second yang beredar di pasaran masih memakai komponen asli dari pabrik. Selain umur baterai yang mungkin sudah banyak berkurang, ThinkPad yang sudah dibersihkan bisa tampak sama seperti keluaran terbaru.

  • Spek yang Masih Bersaing

Meskipun statusnya sebagai barang bekas, ThinkPad adalah laptop bekas dalam kategori premium. Artinya, spek premium 5 tahun lalu mungkin punya kinerja yang sama dengan laptop konsumen 3 tahun lalu, dan bahkan masih lebih bagus daripada laptop budget keluaran tahun lalu.

Dalam banyak keperluan, menggunakan barang premium yang sudah berumur masih dirasa lebih nyaman dibandingkan barang ekonomis yang berstatus baru. Contohnya saja begini, mobil Toyota Alphard keluaran 10 tahun lalu masih terasa lebih empuk dibandingkan Honda Brio keluaran tahun kemarin. Sampai sini sudah paham, kan?

  • Mudah Upgrade

Pertimbangan lain yang biasanya mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli laptop bekas adalah opsi untuk upgrade. Saat ini, rata-rata laptop masih bisa upgrade SSD, RAM, dan baterai. Untuk ThinkPad, kamu bahkan bisa dengan mudah upgrade layar, keyboard, touchpad, dan WiFi card.

Kalau kebanyakan laptop menggunakan lem dan bahkan solder untuk mengikat komponennya, ThinkPad bisa dibongkar sepenuhnya menggunakan obeng yang mudah ditemukan di pasaran. Pengguna yang tidak memiliki pengalaman dengan hardware pun bisa dengan mudah mengganti komponen yang diinginkan. Bukan cuma itu, suku cadang ThinkPad pun banyak beredar di e-commerce dengan harga yang sangat miring.

  • Dukungan Komunitas

Selain umurnya yang sudah lumayan senior, ThinkPad juga banyak digunakan oleh para teknisi dan operator komputer. Karena itu, ada banyak sekali panduan dan tutorial yang tersedia untuk mengatasi isu pada berbagai jenis ThinkPad.

Di YouTube, Reddit, GitHub, dan bahkan forum yang terdedikasi khusus untuk ThinkPad, ada jutaan interaksi yang terdokumentasi jelas selama puluhan tahun mulai dari cara perawatan, upgrade, dan bahkan reparasi. Selain MacBook (yang notabene punya target konsumen yang berbeda), ThinkPad adalah merek laptop yang memiliki dukungan yang paling lengkap dan menyeluruh, baik resmi maupun hasil kompilasi dari komunitas pengguna yang antusias.

  • Sistem Operasi

Pertimbangan lain yang biasanya bikin orang berpikir dua kali untuk beli laptop second adalah kompatibilitas. Sekarang ini, laptop keluaran 2017 ke bawah sudah mustahil untuk menggunakan Windows 11, sedangkan Mac juga terkenal tidak membolehkan software baru di perangkat tua.

Untungnya, ada Linux yang serba ringan dan mudah dipasang bahkan di laptop keluaran 20 tahun lalu sekalipun. Memang Linux bisa dipasang di merek laptop apa saja, tetapi banyak sekali optimalisasi Linux yang didukung di perangkat ThinkPad. Alasannya sederhana, programmer yang mendesain Linux juga menggunakan ThinkPad.

Karena itu, banyak yang bilang kalau beli ThinkPad second dengan sistem operasi Linux, artinya laptop itu masih kuat ngejar setoran sampai belasan tahun ke depan.

 

Siapa yang Cocok dan Tidak Cocok dengan ThinkPad Second

Walaupun sekian banyak kelebihan yang ditawarkan oleh ThinkPad, semuanya akan kembali lagi ke kebutuhan dan selera kamu. Yang saya amati sejauh ini ya, ada beberapa tipe pengguna yang merasa sangat cocok dan ada juga malah yang tidak mau nyentuh ThinkPad sama sekali.

Kira-kira kamu masuk tipe yang mana nih?

Sumber: TechSpot.

 

  • Pekerja Kantoran: YES!

Pada dasarnya ThinkPad kan memang dibuat untuk pekerja kantoran, jadi tidak ada salahnya kalau kamu pakai laptop yang memang enak dibawa ke dalam ruangan meeting, ketemu klien, atau dibawa bolak-balik dari rumah ke kantor. Belum lagi kita bicara tentang keyboard ThinkPad yang katanya terbaik sepanjang masa, enak banget dipakai untuk mengetik laporan dan bikin presentasi.

Selain warna dan bentuknya yang tidak mencolok, ThinkPad jaman now rata-rata punya ukuran dan berat yang tidak bikin ransel kamu jebol. Satu kekurangan ThinkPad untuk pekerja kantoran adalah webcam-nya yang rata-rata masih menggunakan resolusi HD 720p.

  • Sosialita: NO!

Desain ThinkPad yang hitam polos dan boxy memang cocok untuk nuansa profesional, tapi kalau diajak nongkrong ke cafe mungkin kelihatannya terlalu serius ya. Kalau kamu lebih senang dengan karakter yang free dan santai, mungkin kamu akan lebih senang dengan MacBook Air, Dell XPS yang warnanya putih, atau Microsoft Surface.

  • Freelancer: YES!

Freelancer memang banyak kategorinya, dan kadang mereka harus pindah dari satu industri ke industri lainnya. Tapi secara umum, saya merekomendasikan ThinkPad untuk kamu yang butuh performa stabil, banyak pilihan port, dan kuat dipakai online seharian.

Sebenarnya, laptop yang paling pas untuk semua jenis freelancer adalah MacBook Pro, tapi untuk spek yang sama kamu perlu keluarkan dana sampai 3x lebih banyak.

  • Gamer: NO!

Salah satu kelebihan ThinkPad adalah ukurannya yang tipis, yang berarti manajemen panasnya kurang baik untuk dipakai main game. Selain itu, hanya ada sedikit seri ThinkPad yang menggunakan graphic card terpisah, jadi tidak bakal memuaskan lah intinya. Satu lagi, kebanyakan ThinkPad punya panel layar yang biasa aja, bahkan masih ada juga yang pakai layar TN.

Untuk kalian yang memang senang game, pasti kalian sudah punya incaran sendiri. Lenovo sudah sediakan Legion, Dell sudah punya AlienWare, dan Asus sudah punya ROG, jadi memang tidak ada alasan lagi untuk mempertimbangkan ThinkPad.

  • Pelajar dan Mahasiswa: YES!

Dibandingkan dengan laptop lain di kisaran harga yang sama, ThinkPad menawarkan kualitas bangunan yang jauh lebih solid dan ketahanan yang sudah teruji. Selain itu, ThinkPad terkenal dengan keyboard-nya yang nyaman untuk mengetik tugas kuliah dan baterai yang cukup untuk bertahan selama beberapa jam tanpa harus mencari colokan listrik kalau lagi di kelas atau di perpustakaan.

ThinkPad juga punya berbagai port yang lengkap, yang memungkinkan mahasiswa untuk menghubungkan perangkat eksternal seperti proyektor, flashdisk, atau bahkan printer. Ini memberikan fleksibilitas yang sangat dibutuhkan oleh pelajar, terutama ketika harus melakukan presentasi atau berbagi file dengan teman-teman.

  • Desainer Grafis: NO!

Kalau kamu seorang desainer grafis yang sering bekerja dengan aplikasi berat seperti Adobe Photoshop, Illustrator, atau CorelDRAW, ThinkPad mungkin bukan pilihan terbaik, terutama yang versi bekas. ThinkPad bekas biasanya dilengkapi dengan kartu grafis onboard atau GPU yang sudah cukup ketinggalan zaman, yang berarti tidak akan memberikan performa optimal saat melakukan tugas-tugas berat seperti rendering grafis atau mengedit gambar beresolusi tinggi.

Untuk desainer grafis, MacBook Pro atau Dell XPS sering kali lebih cocok karena mereka menawarkan layar Retina atau 4K dengan akurasi warna yang superior serta GPU yang kuat.

  • Penggila Teknologi: YES!

Kalau kamu seorang penggila teknologi yang suka mengutak-atik hardware, ThinkPad adalah pilihan yang sempurna, bahkan yang bekas sekalipun. Salah satu hal yang membuat ThinkPad begitu disukai oleh komunitas teknologi adalah kemampuannya untuk dimodifikasi dan di-upgrade. Dari menambah RAM hingga mengganti penyimpanan dengan SSD yang lebih cepat, ThinkPad memberikan fleksibilitas yang tidak selalu ditemukan pada laptop lain.

ThinkPad juga punya komunitas pengguna yang aktif di seluruh dunia, dengan berbagai forum dan sumber daya yang memberikan panduan dan tips untuk memaksimalkan performa laptop ini. Selain itu, dukungan driver dan firmware dari Lenovo juga membantu memastikan bahwa ThinkPad dapat terus berfungsi dengan baik, bahkan setelah bertahun-tahun digunakan.

  • Editor Video: NO!

Editing video adalah salah satu tugas paling berat yang bisa dilakukan oleh laptop, dan ini membutuhkan CPU yang kuat, GPU yang mumpuni, serta banyak RAM—spesifikasi yang biasanya tidak ditemukan pada ThinkPad bekas. Selain itu, layar pada ThinkPad sering kali tidak cukup baik untuk kebutuhan editing video profesional. Editor video memerlukan layar dengan akurasi warna yang tinggi, resolusi tinggi, dan kemampuan untuk menampilkan gamut warna yang luas.

Kalau kamu serius dalam bidang editing video atau animasi 3D, lebih baik cari laptop yang dirancang khusus untuk tugas-tugas berat ini, seperti MacBook Pro dengan layar Retina dan GPU yang kuat, atau laptop gaming kelas atas yang juga bisa diandalkan untuk rendering video.

 

Kesimpulan

ThinkPad tetap menjadi raja di pasar laptop bekas di Indonesia karena kualitasnya yang tahan lama, performa yang handal, dan harganya yang terjangkau di pasar sekunder. Bagi mereka yang mencari laptop bekas dengan nilai terbaik, ThinkPad adalah pilihan yang sulit untuk dikalahkan. Namun, bagi mereka yang memprioritaskan desain modern atau membutuhkan laptop untuk gaming, ThinkPad mungkin tidak memenuhi kebutuhan mereka. Meski demikian, ThinkPad tetap menawarkan kombinasi yang unik antara keandalan, fitur bisnis, dan harga yang kompetitif, menjadikannya salah satu pilihan terbaik di pasar laptop bekas.

 

Share This Article
Follow:
Faizal adalah pengajar, penulis, dan peneliti di bidang pendidikan, media sosial, teknologi, dan desain multimedia. Faizal adalah co-founder dari Galeri Ide, perusahaan startup yang berbasis di Indonesia, yang bertujuan untuk membantu masyarakat mengenali dan memanfaatkan teknologi secara produktif dan bertanggungjawab.
Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *